Berisi.id – Belum lama ini mencuat sebuah kabar jika IndiHome mengalami peretasan. Sebanyak 26 Juga data pengguna IndiHome bocor dan menimbulkan banyak kritik kepada pemerintah. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan respon terkait adanya dugaan kebocoran data pengguna layanan IndiHome ini.
Saat ini, Kominfo dilaporkan tengah melakukan pendalaman terkait 26 juta data riwayat browsing hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK) dari pengguna jasa penyedia layanan internet milik BUMN tersebut.
“Sehubungan dengan informasi dugaan kebocoran data pribadi pelanggan IndiHome, PT Telkom Indonesia (Persero), Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman terhadap insiden dugaan tersebut,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A. Pangerapan dalam siaran pers di laman resmi Kominfo (21/8).
Baca Juga : Hacker Klaim Berhasil Curi Satu Miliar Data Warga Tiongkok
Selain itu, lebih lanjut, Semuel mengatakan jika pihaknya akan segera memanggil manajemen PT. Telkom Indonesia. Langkah ini merupakan upaya untuk memperoleh laporan mengenai tindak lanjut dari perusahaan Telkom atas dugaan data IndiHome yang bocor belakangan ini.
“Kementerian Kominfo juga akan segera melakukan pemanggilan terhadap manajemen Telkom untuk mendapatkan laporan dan langkah tindak lanjut Telkom terkait dugaan insiden,” tambahnya.
Untuk mencegah hal serupa terjadi di kemudian hari, Kemenkominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telkom. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga : Terjadi Kebocoran Data 279 Juta Penduduk, Diduga dari BPJS Kesehatan
“Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” ungkap Semuel.
Untuk kalian ketahui, kebocoran data ini pertama terlihat di laman forum data breach. Kemudian ini menjadi ramai setelah Teguh Aprianto, Founder Ethical Hacker Indonesia membawanya ke ranah publik melalui akun Twitternya. Ia mengatakan, 26 juta data browsing history milik pengguna IndiHome bocor dan dibagikan secara gratis.
Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan.
Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK 🙂 pic.twitter.com/rQYkBKO0U1
— Teguh Aprianto (@secgron) August 21, 2022