Sekitar 418,9 miliar rupiah dari Bank Sentral Rusia berhasil dibobol hacker. Sekelompok hacker dikabarkan telah mencuri lebih dari US $31 juta atau sekitar 418,9 miliar rupiah. Hacker tersebut mencuri menggunakan akun-akun koresponden di bank sentral Rusia.
Informasi ini dilansir Error 404 Cyber News dari Reuters, Minggu 4 Desember 2016. Diberitakan bahwa bank sentral Rusia mengumumkan kejadian yang berlangsung pada hari Jumat kemarin tersebut sebagai salah satu serangan cyber terbaru yang terjadi pada lembaga keuangan.
Petugas bank sentral Rusia, Artyom Sychyov menyatakan sebenarnya para hacker ini berusaha untuk mencuri uang sebesar 5 miliar ruble atau setara dengan 1,05 triliun rupiah dari bank tersebut. Akan tetapi para hacker ini hanya berhasil mencuri sebanyak lebih dari US $31 juta dari beberapa akun di bank sentral Rusia.
Sekitar 418,9 Miliar Rupiah dari Bank Sentral Rusia Terkena Dampak Dari Serangan Hacker
Sychyov mengomentari laporan bank sentral yang menyatakan bahwa kelompok hacker tersebut berusaha membobol akun di bank dengan memalsukan identitas seorang klien.
Secara terpisah, pemerintah Rusia mengatakan pihaknya telah menemukan plot agen mata-mata asing guna menabur kekacauan di sistem perbankan Rusia lewat kejahatan Cyber yang terkoordinasi.
Disebutkan juga bahwa kelompok hacker itu juga menyebarkan laporan palsu di media sosial dengan menyebutkan bank Rusia akan mengalami kebangkrutan.
Sementara itu, regulator keuangan di seluruh dunia telah mendesak bank yang beroperasi saat ini untuk memperkuat keamanan cyber. Karena lembaga keuangan seperti bank sangat rentan jadi target peretasan dan selalu ada celah untuk para hacker perusak dan pencuri.
Kekhawatiran mengenai terjadinya serangan cyber di dunia perbankan telah dimulai sejak Februari lalu. Yaitu saat hacker yang tak diketahui identitasnya, mereka berhasil mencuri dana sebesar US $81 juta (1,06 triliun rupiah). Mereka mencuri dari bank sentral Bangladesh yang didepositokan di New York Fed.
Hingga kini, lembaga penegak hukum di seluruh dunia masih memburu penjahat di balik peretasan ini. Pembobolan akun ini menggunakan permintaan wire-transfer yang dikirim melalui pesan jaringan bank SWIFT.
Wire transfer merupakan suatu cara pembayaran uang transfer yang bisa dilakukan antar Bank negara yang berbeda. Syaratnya itu harus mengisi kode swift. Contohnya transfer dari bank Vietnam ke bank Mandiri ( Indonesia). Salah satu kelebihan Wire transfer ini uang yang diterima otomatis terkonversikan dalam mata uang lokal sang penerima.Sekitar Rp418,9 miliar dari Bank Sentral Rusia Terkena Serangan Hacker