Chatbot adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mensimulasikan sebuah percakapan atau komunikasi yang interaktif kepada pengguna (manusia) melalui bentuk teks, suara, dan atau visual.
Teknologi asisten virtual chatbot disebut-sebut akan jadi sasaran empuk peretas di dunia maya. Adanya teknologi ini di berbagai aplikasi Facebook Messenger, WhatsApp, dan Google Allo turut menjadi daya tarik tersendiri.
Ada Beberapa perusahaan yang bertanya-tanya mengenai keamanan dari sistem asisten pribadi ini. Penggunaan kartu kredit dan data pribadi pengguna adalah alasan jelas mengenai celah keamanan yang dikhawatirkan sampai saat ini.
Pertukaran informasi yang ada di masing-masing aplikasi juga disebut-sebut sebagai daya tarik tersendiri bagi pelaku peretasan. Cara penyebaran melalui jaringan telekomunikasi pun dapat jadi celah peretas untuk masuk ke sistem tersebut.
Kita ambil contoh kasus peretasan yang terjadi di Amerika Serikat. Peretas memakai fitur voicemail yang menjalar di sistem chatbot dan memberikan akses kepada bot tersebut untuk menginfeksi perangkat lainnya.
SS7 Attacks Getting Serious
Ada beberapa usaha yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya serangan melalui bot ini. Baik untuk pengguna dan khususnya untuk perusahaan, cobalah membuat pertahanan diri dengan back-end infrastructure. Dan mencegah penyerang untuk mengeksploitasi celah keamanan pada Signaling System Seven atau yang biasa disebut SS7. Sistem tersebut membutuhkan rancangan yang lebih komprehensif dibandingkan dengan metode perlindungan IP firewall saat ini.