PT. Digital Media Techindo

Perum Pondok Tandala, Jl. Bungur V No. 230
Kawalu, Kota Tasikmalaya
Jawa Barat - Indonesia 46182




Berisi.id – Clubhouse, aplikasi audio chatroom yang saat ini ramai diperbincangkan banyak orang di media sosial. Seiring kepopulerannya, Clubhouse mendapat tuduhan terjadi peretasan dan kebocoran data pengguna. Baru-baru ini kabarnya data para pengguna Clubhouse bocor di internet. Dalam laporan (18/4) akun twitter Techmeme tersebut, terlihat ada sekitar 1,3 juta data pengguna Clubhouse bocor secara online.

Menurut informasi yang disebarkan akun twitter ini, rincian kebocoran data pengguna termasuk ID, nama, URL foto, nama pengguna Twitter, nama pengguna Instagram. Selain itu ada juga jumlah pengikut, tanggal pembuatan akun, dan informasi pribadi lainnya.

Baca Juga : 533 Juta Data Pengguna Facebook Bocor Dalam Forum Underground

Namun setelah kabar ini menjadi ramai diperbincangkan, Clubhouse mengeluarkan pernyataan resmi dengan membalas tweet itu. Clubhouse mengkonfirmasi jika informasi ini tidak benar dan menyesatkan. Perusahaan mengklaim bahwa data dalam laporan tersebut adalah informasi profil publik aplikasi Clubhouse.

Berdasarkan pernyataan itu, artinya, siapa pun dapat mengakses informasi ini melalui aplikasi atau API-nya. Ini tidak berarti bahwa seseorang terlah meretas atau membobol aplikasi audio tersebut.

Dalam postingan balasan untuk akun techmeme ini, akun Clubhouse menyebutkan jika “Ini menyesatkan dan salah. Clubhouse belum dibobol atau diretas. Data yang dimaksud adalah semua informasi profil publik dari aplikasi kami, yang dapat diakses siapa saja melalui aplikasi atau API kami.” kata Clubhouse pada Minggu(11/4) lalu.

Selain itu, sumber yang sama juga mengklaim bahwa 500 juta data pribadi pengguna LinkedIn bocor. Namun, Microsoft dengan keras membantah laporan ini. Ketika ada kebocoran, perusahaan hampir tidak bisa menyangkal kebocoran tersebut.

Microsoft mengatakan jika data itu adalah data publik yang bisa diakses semua orang. Selain itu, semua orang juga dapat mengatur sendiri pengaturan informasi ini sesuai keinginan publik.

Jadi kemungkinan besar sumber informasi akun ini banyak menyebarkan kabar tidak benar terkait Industri teknologi. Bijaklah dalam mencari Informasi, cari referensi sebanyak mungkin ya.