Errorcybernews.id – Baru-baru ini, salah satu platform belanja online Indonesia, Bhinneka, dilaporkan telah mengalami peretasan. Bhinneka menjadi perusahaan Indonesia kedua setelah Tokopedia yang berhasil diretas oleh kelompok peretas bernama ShinyHunters.
Dilaporkan bahwa 1,2 juta data pengguna Bhinneka berhasil diretas. Para peretas pun sudah menjual data tersebut di dark web, yang membuat para penggunanya khawatir akan data pribadi mereka.
Pihak Bhinneka mengakui adanya usaha peretasan data pelanggan. Hal ini diungkapkan oleh Group Head, Brand Communication & PR, Astrid Warsito. Tak ketinggalan, Bhinneka juga sudah memberikan pernyataan resmi terkait dengan peretasan ini. Berikut ini isi dari pernyataan tersebut :
“Sebelumnya kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dan kemungkinan kekhawatiran yang muncul, sehubungan dengan pemberitaan peretasan data akun pengguna Bhinneka.Com. Hingga saat ini, kami masih melakukan investigasi yang mengenai kebenaran berita tersebut dan juga melakukan investigasi di internal sistem Bhinneka sehubungan dengan dugaan tersebut,” ungkap Astrid dikutip dari tek.id pada Senin(11/5).
Baca Juga : Setelah Tokopedia, Giliran Bhinneka yang Diretas
“Keamanan dan kenyamanan pelanggan saat berbelanja di Bhinneka.Com selalu menjadi prioritas. Kami telah menerapkan standar keamanan global PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) dari TUV Rheinland untuk melindungi pelanggan kami. Namun ada baiknya, kita bersama-sama menghindari segala niat yang kurang baik dan mencegahnya bersama.” lanjutnya.
Untuk mengatasi dan melakukan pencegahan, Bhinneka menyarankan pengguna untuk segera mengganti password. Serta memberi sedikit tips dalam mengamankan password:
1. Mengganti password secara berkala dan ini saat yang tepat untuk mengganti yang baru.
2. Tidak menggunakan password yang sama untuk berbagai layanan
3. Menggunakan email yang berbeda untuk aktivitas transaksi online
4. SEGERA gunakan password yang kuat: minimum 8 (delapan) karakter, kombinasi huruf besar dan kecil, kombinasi angka, jangan gunakan identitas atau informasi terkait dengan diri Anda, dan kombinasi simbol.
Baca Juga : Hacker Bocorkan 15 Juta Data Pengguna Tokopedia
Bhinneka mengklaim bahwa password pelanggan di database selalu dienkripsi. “Kami tidak menyimpan data kartu kredit ataupun debit, semua data pembayaran langsung terkoneksi dengan payment gateway. Selain itu tidak ada uang elektronik atau digital goods lainnya yang datanya tersimpan di sistem kami.” tutupnya.