Berisi.id – Elon Musk, CEO perusahaan Tesla telah mengeluarkan pernyataan yang cukup mencengangkan, pasalnya Ia menyebutkan akan tutup perusahaan Tesla apabila terbukti memata-matai China. Pernyataan ini ia keluarkan setelah The Wall Street Journal melaporkan kekhawatiran pemerintah China terhadap penggunaan mobil Tesla yang katanya memata-matai Tiongkok untuk Amerika Serikat (AS).
Pemerintah setempat melarang orang-orang yang bekerja untuk militer China, badan pemerintah, dan “perusahaan milik negara di industri sensitif” mengendarai Tesla. Pemerintah China khawatir, kamera eksterior pada mobil Tesla yang terus menerus merekam, dapat mengumpulkan gambar dan dikirimkan ke AS.
Baca Juga :Â Taiwan Melarang Lembaga Pemerintahan Menggunakan Zoom
Dilansir dari Reuters(22/3), Musk melontarkan pernyataan tersebut dalam video yang dikirimkan ke China Development Forum. Dalam video tersebuat Elon Musk menanggapi laporan bahwa China telah melarang penggunaan kendaraan Tesla karena masalah keamanan di atas.
“Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk merahasiakan informasi apapun,” kata Musk. “Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di Tiongkok atau di manapun, kami akan tutup” Tegas Elon Musk dalam video tersebut.
Baca Juga :Â Tesla Model X Bisa Diretas Hanya Dalam Beberapa Menit
Keputusan pemerintah China tentunya akan merugikan bisnis Tesla di Tiongkok. Mengingat China merupakan negara dengan penggunaan kendaraan listrik yang sangat besar. Bahkan perusahaan sudah menjual 147.445 unit kendaraan di China tahun lalu, yang menyumbang 30% dari total penjualan global.
Di sisi lain, Tesla dan pemimpinnya tampak mengambil nada yang berbeda dengan otoritas Tiongkok. Musk dan Tesla lebih agresif dalam menanggapi otoritas AS. Musk sendiri pernah menutup telepon dengan ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional. Mereka juga pernah berselisih dengan pihak berwenang di Alameda County, California, tempat pabrik Tesla Fremont berada.
