Berisi.id, Jakarta – Eva Noor, CEO/Co-Founder Xynexis International dan Founder/Owner Noosc Global (perusahaan yang bergerak dalam bisnis cyber security) telah menerbitkan sebuah buku. Buku berjudul “Pelaku Bukan Pemimpi” ini resmi launching pada Rabu, 2 Februari 2022 kemarin di Cafe Bangsa area Pusjarah – Museum Satria Mandala Jl jend. Gatot Subroto, Jakarta.
Buku “Pelaku Bukan Pemimpi” merupakan sebuah alur perjalanan panjang seorang wirausaha. Lewat buku ini, Eva ingin berbagi tentang pentingnya mindset yang tepat dalam memandang bisnis, agar tidak memulai dengan motivasi yang salah, dengan dasar alasan kuat yang menjadi fondasi dalam berbisnis. Pembaca bisa memahami tentang kenapa sebuah usaha disebut sebagai bisnis, dan berbagai hal menyangkut seluk-beluk bisnis lainnya.
Baca Juga : Xynexis Raih Penghargaan Top Digital Awards 2020
Perjalanan meniti karir selama enam belas tahun di dunia usaha, memicu dirinya untuk berbagi tips dan kisah perjalannya pada generasi muda bangsa. Utamanya untuk mereka yang ingin mendirikan usaha agar dapat memotivasi, serta bisa jadi bekal pembelajaran mereka.
“Setelah bertahun tahun menjalankan beberapa bisnis yang (bisa dikatakan) sukses, saya dapat melihat kebelakang dengan kepuasaan atas pembelajaran yang telah saya peroleh. Meskipun saat ini saya belum mencapai semua tujuan saya, setidaknya saya bisa berbagi perjalanan saya selama berwirausaha” ungkap Eva Noor, dalam penjelasan prolog bukunya.
Selain itu, tidak hanya menceritakan fase tentang perjalanannya, sang penulis juga menyelipkan kisah-kisah beberapa teman wirausaha sukses dengan pengalaman panjang di dunia bisnis dengan segala lika-likunya hingga tiba ke titik sekarang.

Maraknya Generasi Muda Berjiwa Wirausaha
Alasan kuat Eva menulis buku Pelaku Bukan Pemimpi, adalah dari riset kecil yang dilakukan pada beberapa mahasiswa tempat Eva di undang sebagai pembicara beberapa tahun belakangan. Ia melihat banyaknya anak muda sekarang yang lebih memilih menjadi seorang wirausaha daripada bekerja sebagai professional.
Eva melihat tren untuk berbisnis di kalangan anak muda makin meningkat berdasarkan interaksi dan riset terbatas dikalangan anak muda. Banyak yang menganggap bahwa menjadi pelaku wirausaha menjadi jawaban hidup mereka.
“ Yakin, mau menjadi seorang wirausaha, apa si yang menjadi kalian tertarik.” Itu yang menggelitik rasa penasaran seorang Eva Noor.
Jawaban yang Eva dengar, rata rata tertarik karena status menjadi CEO, Founder atau owner suatu bisnis, terlihat sebagai sebuah title yang bergengsi. Sebuah jabatan yang menurut mereka ‘cukup keren’ setelah lulus kuliah nanti tidak lagi menjadi job seeker, tetapi menjadi seorang job creator. Serta banyaknya stigma yang menganggap pengusaha sukses baik secara materi maupun non-materi tampak menjanjikan.
Namun, Eva tidak ingin jika ini hanya menjadi sebuah tren semata dan ketika tidak mampu mengikuti arusnya dengan baik malah akan menjadi boomerang untuk mereka. Berangkat dari kegelisahan itu, Eva ingin berbagi pengalaman pahit manis asam garam dalam belasan tahun ia menjalankan bisnis.
Baca Juga : Indonesia Women in Cybersecurity (IWCS) Tingkatkan Literasi Digital Perempuan Indonesia
Didalam buku yang ia buat, usaha seorang Eva berbagi kisah dengan tujuan ingin meluruskan bahwa, menjadi wirausaha itu tidak seindah apa yang kita lihat. Bayangan di media sosial terutama anak anak muda yang hanya termotivasi ingin hidup kaya raya ala sultan tidak semudah kelihatannya. Karena menurut Eva kesuksesan itu datangnya tidaklah instan.
Ia berharap, dengan membaca buku ini, para anak anak muda yang ingin berwirausaha mendapat insight yang berbeda dari kebanyakan orang yang melihat sisi manis kewirausahaan saja.
Baca Juga : Program XCE IGNITE, Upaya Untuk Mendukung Proteksi Ancaman Siber
Enam belas tahun Eva Noor mendirikan Xynexis International, perusahaan yang berbisnis pada keamanan siber tentu bukan waktu yang singkat. Saat pertama didirikan, Xynexis bisa disebut sebagai pioner yang mengadopsi standard keamanan siber Internasional di Indonesia. Dari modal minim dan pendapat nol kini Xynexis menjadi perusahaan konsultan kemanan siber terbesar dan terdepan di Indonesia.
Awal berdirinya perusahaan, Xynexis hanya menjadi etintas perusahaan kecil dengan hanya satu klien hingga sekarang Xynexis Group punya 3 anak perusahaan yakni : Noosc Security (Manage Security Services Provider), IGNITE (Edutech), dan Haxtech ( Digital Engagement) .
Bisa dibilang Xynexis saat ini merupakan perusahaan Information Assurance, yang besar di Indonesia. Ketika buku ini ditulis Xynexis sedang dalam proses membuka dua perusahaan diluar negeri untuk meraih mimpi mengejar pasar internasional.(Beng Aryanto)