PT. Digital Media Techindo

Perum Pondok Tandala, Jl. Bungur V No. 230
Kawalu, Kota Tasikmalaya
Jawa Barat - Indonesia 46182




Berisi.id – Spider-Man: No Way Home saat ini menjadi film populer dan menjadi perbincangan semua orang di sepanjang penghujung akhir tahun 2021. Seperti yang kita tahu, ketika ada momentum sekecil apapun, para pelaku kejahatan siber dan orang-orang tidak bertanggung jawab akan memanfaatkannya. Baru-baru ini, peneliti keamanan menemukan malware di berbagai versi bajakan dari Spider-Man: No Way Home.

Film ini memang tayang eksklusif di Bioskop dan tidak tayang di platform streaming. Namun, dikarenakan varian baru dari covid, kebanyakan orang taku dan enggan untuk pergi ke bioskop dan menontonnya. Sehingga, banyak pengguna internet yang mengunduh versi bajakan dari film ini.

Dan jika kalian salah satu orang yang sedang mencari versi bajakan film ini, sebaiknya berhenti melakukannya. Atau setidaknya kalian berhati-hati. Pasalnya, peneliti keamanan menemukan malware di berbagai versi bajakan dari Spider-Man: No Way Home.

Baca Juga : Zero-Day Telegram Digunakan Untuk Menyebarkan Malware Mining Cryptocurrency

Tom’s Hardware (29/12) melaporkan jika ReasonLabs telah menemukan malware untuk menambang cryptocurrency Monero dalam file bernama “spiderman_net_putidomoi.torrent.exe”, yang merupakan bahasa Rusia dari film tersebut.


Para pengguna internet yang tak waspada akan mengira mereka akan mengunduh film tersebut dari situs web torrent Rusia. Tapi nyatanya tidak, yang ada para pengguna malah terinfeksi malware dari film bajakan ini.

Malware ini diduga berasal dari proyek open source SilentXMRMiner yang ada di GitHub. Proyek ini menawarkan antarmuka titik yang memungkinkan distributor malware wannabe untuk membuat penambang baru yang kompatibel dengan banyak cryptocurrency tanpa banyak usaha dari mereka.

Baca Juga : Apple Perbaiki Kerentanan Zero-Day MacOS Yang Dieksploitasi Oleh Malware Shlayer

ReasonLabs mengatakan bahwa setelah aplikasi terinstall, malware ini secara otomatis menambahkan pengecualian ke Windows Defender untuk melancarkan aktivitas mereka. Lalu, secara otomatis para peretas menjalankan SilentXMRMiner di perangkat korban.

“Meskipun malware ini tidak membahayakan informasi pribadi, kerusakan yang ditimbulkan oleh penambang dapat dilihat pada tagihan listrik pengguna. Selain itu, karena digunakan untuk menambang, pengguna akan dapat merusak komponen, seperti CPU dan GPU,” kata para peneliti di ReasonLabs.

Menariknya, malware ini tidak dapat terdeteksi oleh antivirus biasa. Bukan satu varian dari malware ini saja, jadi jika memang antivirus bisa mendeteksi salah satu di antaranya, masih ada puluhan varian lain yang tersebar di internet. So, tetap waspada, stay safe dalam berinternet.