Berisi.id – Seorang hacker mengklaim telah berhasil meretas data yang berisi informasi pribadi dari satu miliar warga Tiongkok. Pakar mengungkap, bahwa pelanggaran ini bisa jadi merupakan salah satu peretasan terbesar dalam sejarah.
Melansir dari laman Bloomberg (7/7), Hacker berhasil mencuri data dan informasi pribadi warga Tiongkok ini dari database departemen kepolisian Shanghai. Data ini kemudian dijual di forum hacker yang terdapat di negara tersebut.
Selain itu, akun anonim yang menyebut dirinya sebagai ‘ChinaDan’ berusaha menjual 23 terabite data dengan nominal 10 bitcoin atau setara dengan USD198.000. Data tersebut meliputi nama, alamat, tempat lahir, nomor ID nasional dan nomor ponsel.
Baca Juga : Hacker Retas TV dan Platform Rusia Untuk Tampilkan Pesan Anti Perang
Lebih lanjut, The Wall Street Journal melaporkan bahwa hacker memberikan sampel data warga Tiongkok pada forum penjualan tersebut, termasuk laporan kejahatan sejak tahun 1995. Mereka mengklaim, telah memverifikasi sebagian kecil data dengan menelpon orang-orang yang nomornya terdaftar dalam data sampel.
Namun hingga saat ini, masih belum ada informasi terperinci tentang bagaimana hacker ini mampu menyusup ke basis data kepolisian Shanghai tersebut.
Baca Juga : Hacker Mencuri Email Pegawai dan Data Pengguna T-Mobile
Kendati demikian, ada dugaan bahwa hacker mendapatkan akses lewat perusahaan Alibaba Cloud bernama Aliyun, yang merupakan tuan rumah dari basis data kepolisian Shanghai. Pihak Alibaba sendiri, saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait kebocoran data tersebut.
Sementara itu, ruang lingkup sebenarnya dari kebocoran data pribadi masyarakat Tiongkok hingga saat ini masih belum diketahui. Pakar keamanan siber menyebut, kebocoran ini menjadi salah satu pelanggaran cyber security terbesar dalam sejarah di Tiongkok.