Honda, pabrikan mobil asal Jepang, telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah dihantam serangan siber yang berdampak pada beberapa operasi perusahaan, termasuk sistem produksi di luar Jepang.
“Honda dapat mengkonfirmasi bahwa serangan siber telah terjadi di jaringan Honda,” kata seorang juru bicara Honda. “Kami juga dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada pelanggaran data pada saat ini“.
Perusahaan menambahkan “Pekerjaan sedang dilakukan untuk meminimalisir dampak dan mengembalikan fungsionalitas penuh kegiatan produksi, penjualan dan pengembangan. Pada titik ini, kami melihat dampak bisnis yang minimal“.
Perusahaan mengatakan telah mengalami kesulitan mengakses server, email dan sistem internal dan ada juga dampak pada sistem produksi di luar Jepang. Dikatakan “server internal” diserang secara eksternal dan “virus” telah menyebar – tetapi Honda tidak akan mengungkap rincian lebih lanjut untuk alasan keamanan.
Layanan pelanggan dan operasi layanan keuangan Honda juga men-tweet bahwa mereka mengalami “kendala teknis”.
At this time Honda Customer Service and Honda Financial Services are experiencing technical difficulties and are unavailable. We are working to resolve the issue as quickly as possible. We apologize for the inconvenience and thank you for your patience and understanding.
— Honda Automobile Customer Service (@HondaCustSvc) June 8, 2020
“Saat ini Layanan Pelanggan Honda dan Layanan Keuangan Honda mengalami kendala teknis dan tidak tersedia. Kami sedang berupaya menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan terima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda,” ungkap dalam sebuah Tweet-nya.
Baca Juga: “Masih Berlanjut, Kini Ransomware WannaCry Serang Honda Dan Sistem Kamera Lampu Lalu Lintas“
Ini bukan pertama kalinya operasi Honda terganggu oleh serangan siber, pabrikan mobil itu pernah terpaksa menutup sementara sebuah pabrik mobil di Jepang pada Juli 2017 setelah menjadi korban ransomware WannaCry.