Errorcybernews.id – Maraknya pandemi corona atau COVID-19 membuat sejumlah perusahaan teknologi kesehatan berusaha untuk membuat terobosan baru. Sejumlah peneliti asal Jepang berhasil membuat terobosan baru dalam mendeteksi corona. Mereka mengembangkan sebuah alat deteksi corona yang diklaim mampu memberikan hasil dari kemungkinan infeksi dalam waktu 10 menit.
Peneliti dari Universitas Nagasaki bekerjasama dengan Canon Medical Systems dan Institut Penyakit Menular Nasional di Jepang menciptakan Alat tes baru ini. Mereka mengklaim alat ini akan lebih cepat dan efisien ketimbang alat tes yang ada saat ini. Alat ini masih menjalani uji klinis di Prefektur Nagasaki.

Dilansir dari Nikkei Asia (23/3), Sistem portable ini beratnya hanya sekitar 2,4 kg. Canon Medical Systems sedang bersiap untuk memulai produksi. “Kami dapat menyediakan satu unit untuk setiap prefektur dalam beberapa bulan,” kata seorang perwakilan perusahaan dikutip dari Nikkei Asia.
Sistem ini mengambil sampel yang diambil dari hidung atau tenggorokan pasien. Kemudian membuat banyak salinan materi genetik dari virus yang mungkin ada dan menggunakan pewarna fluoresens agar infeksi terlihat oleh para ilmuwan.
Baca Juga :Â Hati-Hati, ‘Coronavirus Map’ Mengandung Malware Pencuri Password
Alat Deteksi Corona ini Akan Mulai Didistribusikan Jika Lolos Uji Klinis
Alat ini sangat efisien dibandingkan dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain-Reaction). PCR membutuhkan waktu lebih lama, yakni 3 sampai 4 jam sampai hasilnya keluar.
Untuk diketahui, sebelumnya dilaporkan bahwa Kurabo Industries akan menjual alat tes corona yang dikembangkan di Tiongkok. Alat ini hanya membutuhkan waktu 15 menit sampai hasilnya keluar.
Tes ini dikembangkan sebagai bagian dari proyek yang dijalankan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Medis Jepang. Tim peneliti ini sebelumnya membuat dan mengkomersialkan tes diagnostik untuk virus Ebola dan Zika.
Alat yang dikembangkan peneliti asal Jepang ini memberikan harapan baru bagi pendeteksian infeksi corona sedini mungkin. Namun untuk melakukan tes menyeluruh dengan tingkat akurasi yang tinggi, butuh waktu sekitar 40 menit. Dikabarkan satu alat tes itu dapat menjalankan 700 tes berbeda setiap harinya. Jika sudah melewati uji klinis, Universitas Nagasaki berencana untuk mendistribusikan kit ke rumah sakit universitas dan lembaga medis lainnya.