Kali ini dikabarkan bahwa otoritas Jerman sedang menyelidiki kematian seorang pasien setelah adanya serangan ransomware di sebuah rumah sakit di Duesseldorf.
Pasien, diidentifikasi sebagai seorang wanita, yang membutuhkan perawatan medis segera, meninggal setelah dibawa kembali ke rumah sakit di kota Wuppertal, lebih dari 30km dari tujuan awalnya, Rumah Sakit Universitas Duesseldorf.
Rumah sakit Duesseldorf tidak dapat menerima pasien tersebut karena sedang mengalami insiden serangan ransomware yang menghantam jaringannya dan menginfeksi lebih dari 30 server internal pada 10 September 2020 lalu.
Insiden ini menandai kematian manusia yang pertama kali dilaporkan yang secara tidak langsung disebabkan oleh serangan ransomware.
Kematian pasien saat ini sedang diselidiki oleh otoritas Jerman. Jika serangan ransomware dan waktu henti rumah sakit diketahui sebagai penyebab langsung kematian pasien tersebut, polisi Jerman mengatakan pihaknya berencana untuk mengubah penyelidikan mereka menjadi kasus pembunuhan.
Menurut outlet berita Jerman RTL, geng ransomware telah menarik permintaan tebusannya setelah polisi Jerman menghubungi. Rumah sakit tersebut telah menerima dekripsi dan memulihkan sistemnya.
Dalam sebuah tweet, pejabat rumah sakit menyalahkan infeksi ransomware terjadi karena adanya kerentanan pada perangkat lunak komersial yang banyak digunakan.
Dalam tweet berikutnya, pejabat yang sama mengatakan bahwa mereka memberi tahu pihak berwenang Jerman, seperti badan keamanan siber Jerman BSI, yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan peringatan keamanan yang sesuai.
Baca Juga: “Lebih Dari 8.600 Kerentanan Ditemukan Dalam Alat Medis Pemicu Jantung“
Sehari sebelumnya, BSI telah mengeluarkan peringatan, tiba-tiba, meminta perusahaan Jerman untuk memperbarui gateway jaringan Citrix mereka untuk kerentanan CVE-2019-19871, yang diketahui sebagai titik masuknya ransomware.
Associated Press juga melaporkan hari ini bahwa seluruh serangan ransomware di jaringan rumah sakit tampaknya merupakan kecelakaan, dengan catatan tebusan ditujukan ke universitas setempat (Duesseldorf Heinrich Heine University), dan bukan rumah sakit, yang hanya merupakan bagian dari jaringan yang lebih besar.