Setelah adanya pelanggaran data pada bulan September 2020, penjahat siber menjual database RedDoorz yang berisi 5,8 juta catatan pengguna di forum underground.
RedDoorz merupakan platform manajemen & pemesanan hotel dengan lebih dari 1.000 properti di seluruh Asia Tenggara.
Pada akhir September 2020, RedDoorz mengungkapkan bahwa mereka mengalami pelanggaran data setelah ada yang mengakses salah satu database mereka. Pada saat itu, tidak ada informasi keuangan atau kata sandi yang terungkap “dalam sepengetahuannya”.
Namun, pada minggu ini penjahat siber mulai menjual database berisi 5,8 juta data pengguna yang dicuri dari pembobolan data RedDoorz.
Sebagai bagian dari penjualan, pelaku membagikan sampel database, termasuk struktur tabel dan catatan untuk 587 pengguna. Dari sampel data tersebut memungkinkan kita untuk melihat apa yang terungkap dari pembobolan data RedDoorz.

Untuk setiap data dalam database, termasuk email pengguna, kata sandi bcrypt, nama lengkap, jenis kelamin, tautan ke foto profil, nomor telepon, nomor telepon sekunder, tanggal lahir, dan pekerjaan terungkap.

Meskipun pelanggaran data ini mengungkap data yang jauh lebih sensitif daripada yang awalnya dinyatakan oleh RedDoorz, namun tidak berisi informasi keuangan apa pun.
Baca Juga: “Kebocoran Data Razer Ekspos Informasi Pribadi Para Gamer“
Untuk amannya, jika kamu adalah pengguna RedDoorz, segeralah mengubah kata sandi kamu.
Jika kamu menggunakan kata sandi yang sama di platform lain, kamu juga harus segera mengubah kata sandi di platform tersebut menggunakan kata sandi yang unik dan kuat untuk platform itu. Juga, sangat disarankan untuk menggunakan kata sandi unik dan berbeda-beda di setiap platform yang kamu miliki akunnya.