Presiden Barack Obama menghabiskan hari-hari terakhirnya di tahun ini sebagai Presiden AS. Beliau memerintahkan badan Intelejen AS untuk melakukan pencarian semua bukti lengkap terkait serangan cyber pra-pemilu terhadap organisasi Partai Demokrat. Banyak yang percaya bahwa ada kemungkinan peretasan dari Rusia pengaruhi pemilu Presiden AS 2016.
Badan-badan intelijen Amerika Serikat telah meyakini pelaku berasal dari Negara Rusia. Mereka melakukan serangkaian serangan cyber yang mengguncang pemilu AS 2016.
Intruksi Presiden Barack Obama
“Awal pekan ini Presiden (Barack Obama) menginstruksikan badan intelijen untuk melakukan pencarian bukti dalam pola aktivitas dunia maya yang berbahaya. Dan bukti yang berhubungan dengan siklus pemilihan presiden.“ kata juru bicara Gedung Putih, Eric Schultz.
Pada acara yang diselenggarakan oleh penasihat kontraterorisme Gedung Putih, Lisa Monaco mengumumkan bahwa Presiden telah menggerakan Badan Intelijen untuk melakukan pencarian bukti tentang apa yang terjadi selama proses pemilu 2016.
Presiden mengharapkan laporan lengkap datang sebelum akhir masa jabatannya, dan Presiden terpilih Donald Trump yang akan menjabat sebagai Presiden AS pada bulan Januari 2017. Lisa Monaco mengatakan bahwa hasil investigasi para hacker pra-pemilu akan dirilis ke Kongres sebelum Presiden Obama meninggalkan Gedung Putih.
Pengumuman ini datang setelah Partai Demokrat di Kongres memaksa kantor Gedung Putih untuk mengungkapkan rincian hacking Rusia. Dan disinformasi dalam pemilihan presiden.
“Kami mungkin akan menyeberang ke ambang baru, dan itu adalah tugas kita untuk mengambil bagian dari itu, untuk meninjau, dan untuk melakukan beberapa tindakan. untuk memahami apa artinya ini, apa yang telah terjadi dan untuk memberikan mereka pelajaran.” Obama kepada wartawan.
Lisa Monaco mengatakan pemerintahan baru akan mewarisi ancaman keamanan nasional yang berkembang pesat yang berasal dari Internet. Sementara itu, Trump mengatakan ia tidak yakin Rusia berada di balik serangan cyber pra-pemilu.
“Saya tidak percaya mereka ikut campur,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan majalah Time pekan ini.
Pada bulan Oktober, DHS, badan intelijen AS, Democratic Nasional Demokrat (DNC) dan organisasi politik lainnya secara resmi menyalahkan Hacker Rusia. Meskipun Rusia telah membantah semua tuduhan.
Hacker Rusia juga diduga mencuri email pribadi dari kandidat Clinton yang kemudian diterbitkan oleh WikiLeaks beberapa minggu sebelum hari pemilihan. Dengan itu, laporan lengkap oleh pemerintahan Obama pada peretasan pra-pemilu mungkin menghadapi tantangan serius dalam pemerintahan berikutnya.