Kali ini ditemukan sekitar 230.000 data pribadi pasien yang melakukan tes COVID-19 di Indonesia bocor di internet dan dijual secara online melalui forum underground.
Informasi sensitif yang bocor ini terbilang lengkap, termasuk nama, status kewarganegaraan, tanggal lahir, umur, nomor telepon, alamat rumah, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), dan data terkait tes corona.
Dari lampiran spoiler data yang diunggah oleh aktor ancaman, nampaknya ia berhasil melakukan dump database pada website yang menyimpan data hasil tes pasien COVID-19 di Indonesia.
Meski demikian, belum diketahui website mana yang jadi target dan korban peretasan kali ini. Apakah website COVID-19, website kementrian kesehatan atau website lainnya yang memuat data tes tersebut.
Pada saat artikel ini diterbitkan, Kementrian Komunikasi dan Informatika sejauh ini masih belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden data pasien COVID-19 yang bocor ini.
Seperti dikutip dari CNN Indonesia (20/06), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate hingga saat ini masih belum memberikan respon terkait insiden ini.
Baca Juga: “Hacker Dibalik Pembobolan Basis Data Polri Publikasi Bukti Berupa Video“
Melihat informasi sensitif yang terpapar dari insiden ini terbilang cukup lengkap dan resikonya sangatlah berbahaya karena dari data tersebut, aktor ancaman/kelompok kriminal bisa menggunakan itu untuk aksi berbahaya lainnya.
Sebelumnya, pelanggaran data serupa yang berdampak pada jutaan rincian penduduk Indonesia pun terjadi pada bulan Mei lalu. Data yang bocor pada saat itu diantaranya adalah nama, jenis kelamin, alamat, nomor KTP, tempat tanggal lahir, usia, status lajang atau sudah menikah, dan informasi nomor Kartu Keluarga.