Sudah 2 minggu berlalu diangkatnya presiden baru Amerika yaitu Donald Trump. Namun hal tersebut memberikan dampak kekacauan di berbagai daerah. Salah satu penyebab kekacauan tersebut yaitu adanya larangan imigran dan pemegang visa dari 7 negara mayoritas Muslim untuk memasuki Amerika. Yaitu Irak, Iran, Libya, Yaman, Somalia, Suriah, dan Sudan. Dan saat ini, dilaporkan bahwa stasiun radio diretas oleh kelompok Anti-Trump di beberapa daerah.
Peretasan tersebut merupakan pernyataan mereka untuk melawan presiden Trump. Mereka memanfaatkan kecacatan low power FM (LPFM) radio. Lalu mereka memutar sebuah lagu di stasiun radio yang berhasil mereka retas. Mereka berhasil meretas stasiun radio di Carolina Selatan, Indiana, Texas, Tennessee dan Kentucky. Lalu mereka memutar dan menyiarkan lagu “Fuck Donald Trump“.
Lagu ini pun berulang kali dimainkan pada senin malam menurut RadioInsight. Kejadian ini pun membuat heboh 8 hari sebelum 70% CCTV pengawas milik kepolisian Washington DC diretas.
Peretas disini memperoleh akses ke stasiun radio dengan memanfaatkan kerentanan dalam perangkat Barix Exstreamer. Yang mana dapat men-decode format file audio lalu mengirimnya bersamaan dengan transmisi LPFM.
Lebih dari selusin stasiun radio mengalami peretasan dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun beberapa dari mereka menutup airwaves secepat mungkin. Dalam upaya untuk menghindari pemutaran lagu inflamasi “FDT (Fuck Donald Trump)”. Dan kelompok hacker di balik serangan cyber ini pun masih belum diketahui.
Stasiun yang terkena serangan diantaranya:
- 105.9 WFBS-LP Salem, S.C.
- Radio 810 WMGC/96.7 W244CW Murfreesboro TN
- 101.9 Pirate Seattle
- 100.9 WCHQ-LP Louisville
- 100.5 KCGF-LP San Angelo TX
Namun, masih ada laporan yang belum dikonfirmasi dari stasiun radio di California, Indiana, dan Washington State. Yang mana diyakini terpengaruh juga.