PT. Digital Media Techindo

Perum Pondok Tandala, Jl. Bungur V No. 230
Kawalu, Kota Tasikmalaya
Jawa Barat - Indonesia 46182




Errorcybernews.id – Taiwan melarang Instansi pemerintah Taiwan menggunakan Zoom karena masalah keamanan dan privasi. Akan tetapi Taiwan memberikan lampu hijau untuk menggunakan alternatif seperti Google dan Microsoft. Larangan tersebut muncul setelah Zoom mengakui terdapat masalah keamanan dan meminta maaf atas masalah privasi-nya.

Dilansir dari ZDNet,  Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kabinet Taiwan, Selasa (7/4) lalu, Taiwan memberi himbauan kepada semua lembaga pemerintahnya untuk lebih berhati-hati memilih aplikasi konferensi video. Merujuk ke Cyber ​​Security Management Act 2019 , mengatakan undang-undang tersebut mengharuskan semua organisasi untuk tidak menggunakan barang dan jasa yang terkait dengan masalah keamanan.

“Dalam pengadaan sistem informasi dan komunikasi tersebut, barang dan jasa yang diproduksi secara lokal atau yang disediakan oleh pemasok yang dikontrak pemerintah harus diprioritaskan”, dikutip dari rilis kabinet Taiwan pada Selasa(7/4).

Di tengah pandemi COVID-19, disebutkan bahwa Departement Cyber Security ​​(DCS) Taiwan pada hari Selasa lalu memberikan anjuran untuk semua lembaga pemerintah dan lembaga non-pemerintah terpilih. Himbauan ini berisi jika lembaga itu akan menggunakan alat konferensi video, harus ada landasan kuat perangkat lunak itu digunakan. “Seharusnya tidak terkait masalah keamanan atau privasi, seperti Zoom”.

DCS juga merekomendasikan produk-produk internasional alternatif lainnya, Seperti Google dan Microsoft yang terjamin keamanan dan privacy nya. Karena Google dan Microsoft kabarnya juga menawarkan alat konferensi video gratis selama pandemi covid-19 ini. “Organisasi tentu harus mempertimbangkan opsi-opsi ini setelah mengevaluasi risiko keamanan data terkait,” katanya.


Baca Juga : 15 Ribu Rekaman Video Conference Zoom Bocor di Internet

https://youtu.be/qImDv8JSja8

Taiwan Melarang Instansi Pemerintah Menggunakan Zoom Setelah Zoom Mengalami Masalah Privasi dan Keamanan

Langkah Taiwan datang setelah Zoom mengakui telah gagal dalam mengatasi langkah-langkah keamanannya. Organisasi lain yang baru-baru ini melarang penggunaan alat konferensi video termasuk SpaceX dan sekolah-sekolah di New York City, seperti dilaporkan reuters.

Penggunaan zoom telah meningkat secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir, karena negara-negara mulai melakukan lockdown dan work from home untuk para karyawan perusahaan. Sehingga memicu banyaknya isu-isu keamanan dan penyerangan yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab.

Dalam selang keamanan lain, Zoom mengakui itu telah secara tidak sengaja mengalihkan panggilan yang melibatkan pengguna yang berlokasi di luar China, melalui China. Menurut CEO Zoom Eric Yuan , itu telah meningkatkan kapasitas server untuk memenuhi peningkatan permintaan tetapi gagal untuk menerapkan prosedur geo-fencing dengan benar. “Akibatnya, ada kemungkinan pertemuan-pertemuan tertentu diizinkan untuk terhubung ke sistem di China, di mana mereka seharusnya tidak dapat terhubung,” kata Yuan.

Perusahaan AS mengatakan sejak itu telah memperbaiki pengawasan, menghapus pusat data di China dari daftar secondary backup bridges untuk pengguna di luar China.