Kali ini dikabarkan sekelompok hacker mengambil alih sebuah papan reklame digital atau billboard atau videotron. Kejadian ini terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Liverpool, Inggris. Tidak seperti di Indonesia yang malah menampilkan video yang meresahkan. Para WhiteHat meretas billboard ini bertujuan untuk menampilkan sebuah pesan kepada pihak berwenang agar memperbaiki keamanan mereka.
Tak seperti saat kerentanan digunakan untuk meraup keuntungan, layaknya ransomware WannaCry. Ini adalah contoh terakhir di mana hacker menggunakan kerentanan Server Message Block protocol (SMB) di OS Windows dan komputer yang terinfeksi di lebih dari 100 negara. Tapi kemudian ada beberapa orang baik melakukan hal yang baik.
“We suggest you improve your security.” Sincerely, your friendly neighborhood hackers. #JFT96.”
Mereka yang menyaksikan kejadian tersebut mengirimkannya ke Twitter dan Reddit di mana beberapa komentator berkomentar “hacker muda yang sopan,” “perilaku orang Inggris,” “Saya ingin tahu apakah peretas minum teh saat dia melakukannya,” “saya yakin itu benar-benar orang Kanada Sedang berlibur, ” dan ” “WhiteHat” meretas billboard untuk menyampaikan security warning“.
Seen at Liverpool One today pic.twitter.com/bkYIiasxze
— Ash (@Skeptidiot) May 29, 2017
Menurut BBC, Hashtag “#JFT96” di akhir pesan, ini adalah singkatan dari “Justice for the 96,” yang mengacu pada 96 penggemar sepak bola yang meninggal dalam bencana Hillsborough 1989.
Pengguna Reddit lainnya yang berada di dekat pegangan/pool-of-maroon menjelaskan bahwa hashtag #JFT96 adalah singkatan dari Justice For The 96. Yang merupakan referensi ke 96 penggemar sepak bola yang hancur sampai mati pada pertandingan Liverpool pada tahun 1989.
Polisi pada awalnya menyalahkan para penggemarnya, dan setelah bertahun-tahun memperjuangkan keadilan. Sebuah penyelidikan independen 2009 mengungkapkan bagaimana polisi telah mengalihkan kecurangan kepada para penggemar dan layanan darurat. Dan mengungkap fakta bahwa para supporter sebenarnya “dibunuh secara tidak sah” karena kelalaian yang dilakukan oleh POLISI.”
Juru bicara Liverpool One mengatakan kepada BBC bahwa layar tersebut telah dinonaktifkan begitu segera disadari bahwa hacker telah memakainya. “Layar kami dioperasikan oleh perusahaan eksternal [Elonex] yang saat ini sedang menyelidiki apa yang terjadi sebagai masalah urgensi. Begitu pesan hacked muncul di layar, Liverpool One segera menutupnya.“
Sementara Elonex, perusahaan yang bertanggung jawab atas papan iklan tersebut mengatakan bahwa: “Kami dapat mengkonfirmasi sebuah insiden terjadi pada akhir pekan di salah satu dari 18 layar yang kami operasikan di Liverpool One… Insiden tersebut tampaknya baik-baik saja dan tidak menyebabkan gangguan ataupun pelanggaran apapun.“
Peretasan rambu jalan digital dan papan reklame telah menjadi tren baru yang berkembang. Baru beberapa hari yang lalu sebuah tanda jalan di Huston Taxes telah diretas dan dirusak dengan pesan “Impeach Trump”. Dalam insiden lain di Indonesia, sebuah papan iklan di persimpangan diambil alih lalu menayangkan video porno Jepang (JAV). Tapi Para Whitehat meretas billboard di Inggris dan memberitahukan pihak berwenang untuk segera memperbaikinya.