Errorcybernews.id – Popularitas layanan video conference Zoom meningkat akibat pandemi virus corona, kepopulerannya dimanfaatkan hacker. Zoom meeting dibajak hacker dan menyusup dalam obrolan dan melakukan serangan Zoom Bombing.
Zoom Bombing adalah serangan yang dilakukan peretas untuk mendapatkan akses ke rapat Zoom dan berupaya mengacaukan obrolan video. Peretas yang menyusup mengganggu dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian disertai ancaman.
Dilansir dari Fortune(6/4), minggu ini, kantor FBI Boston melaporkan bahwa insiden “Zoom Bombing” terjadi di seluruh Amerika.
IT Security Consultant PT Prosperita ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, menyarankan pengguna Zoom agar melakukan pengaturan yang tepat untuk mencegah pembajakan.
“Masalahnya, segala hal yang terkait dengan dunia maya pasti memiliki risiko. Dalam kasus Zoom, ancaman Zoom Bombing bisa menjadi masalah besar bagi banyak pihak, maka untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan pengaturan yang tepat untuk mencegah terjadinya pembajakan,” tulis Yudhi Kukuh seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (31/3).
Cara Mengatur Zoom Meeting Agar tidak Dibajak Hacker
1. Buka Account Management.
2. Lalu klik Pengaturan Akun dan gulir ke bawah ke opsi Waiting Room lalu aktifkan.
3. Pilih siapa saja yang bisa menghadiri, misal Anda klik All Participants atau Guest Participants Only.
4. Waiting Room juga dapat diatur untuk pertemuan tertentu. Caranya, jadwalkan pertemuan terlebih dahulu pada opsi Schedule Meeting.
5. Lalu klik Upcoming Meeting.
6. Anda juga dapat mengaktifkan Waiting Room untuk semua rapat dengan ID rapat pribadi Anda. Caranya, klik opsi Meeting lalu klik Personal Meeting Room.
7. Klik Edit This Meeting.
8. Anda mesti memastikan Waiting Room aktif dengan dicentak, lalu klik Save.
9. Host dapat dikendalikan Waiting Room dengan memilih Manage Participants.
10. Setelah pertemuan dimulai, calon peserta rapat dapat diterima dari daftar tunggu di bawah Manage Participants atau kelola peserta atau seluruh peserta di Waiting Room dapat diterima sekaligus.
11. Lalu klik More pada Video Participants, mereka dapat dikirim ke Waiting Room selama panggilan.
Sebelumnya, Zoom di perangkat iOS Apple juga sempat disebut telah mengirim data ke Facebook tanpa sepengetahuan pengguna. Data tetap dikirim sekalipun pengguna tak punya akun Facebook.
Praktik ini bukan hal yang aneh. Sebab, banyak pembuat aplikasi menggunakan perangkat pengembangan perangkat lunak (SDK) Facebook untuk mengimplementasikan fitur tertentu ke dalam perangkat lunaknya.
Masalahnya, kebijakan privasi Zoom tidak menjelaskan soal jenis pembagian data tersebut. Perusahaan itu hanya mengatakan berbagi data dengan pihak ketiga tanpa menyebutkan nama Facebook secara khusus.
Padahal Facebook mengharuskan pembuat aplikasi untuk memberi pemberitahuan ke pengguna terkait pembagian data. Bahkan, dalam persyaratan meminta pembuat aplikasi mencantumkan nama Facebook jika memberikan data.
Apakah Zoom Aman Digunakan?
Menurut Roy Zur, salah seorang pendiri dan CEO dari perusahaan cybersecurity Cybint , aktor jahat dapat menemukan alamat zoom meeting ini hanya dengan mencari “zoom.us” di situs media sosial seperti Facebook,dll.
Tapi Zur mengatakan, pada umumnya Zoom sudah berbuat benar terhadap keamananya, dan sebagian besar serangan Zoom disebabkan oleh pengguna yang salah melakukan konfigurasi.
Namun, seiring popularitas Zoom, penyerangan dan pemanfaatan celah mungkin terjadi.
“Seperti yang Anda lihat hype di sekitar produk tertentu, itu juga menarik penyerang,” kata Zur. Tetapi hacker white hat dan organisasi keamanan siber, termasuk organisasi yang didukung pemerintah, juga akan terus memantau dan menjaga teknologi baru yang populer ini aman, tambahnya.
Baca Juga :Â Kerentanan Dalam Zoom Memungkinkan Penyerang Untuk Mencuri Password Windows
https://errorcybernews.id/2020/04/02/kerentanan-dalam-zoom-memungkinkan-penyerang-untuk-mencuri-password-windows/